Sunday, October 26, 2014

Taman Firdaus (Eden) - Teori Taman Observatorium




Postingan kali ini, semata-mata merupakan imajinasi berlebihan seorang perjaka, yang sedang iseng santai menenangkan pikiran dari penatnya aktifitas sehari-hari
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Diantara kita, pasti pernah bertanya-tanya, mengenai hal-hal yang misteri, diantaranya asal muasal “manusia” di planet Bumi. Nah… diujung rasa pertanyaan ini, secara reflek, biasanya kita mengandalkan “keyakinan” dan meyakini bahwa apa yang kita pikirkan atau imani adalah benar adanya. Meski tak hayal, informasi tersebut belum jelas sumbernya ataupun jelas sumbernya namun belumlah diuji dari berbagai ujian kebenaran informasi.

Seperti contoh:
1. Apa itu Taman Eden?
2. Dimana lokasi tempat tersebut?
3. Seperti apakah buah pengetahuan baik dan jahat, yang dimaksud?

Mengapa kita perlu menguji setiap informasi? Walaupun dari sumber TERPERCAYA sekalipun?

Alasannya sangatlah sederhana, yaitu agar rasa kepercayaan yang kita miliki, adalah rasa percaya yang OTENTIK ! yang sah, yang disaksikan banyak pihak. Banyak pihak yang dimaksud tentu selain diri kita sendiri.



DEFINISI TAMAN EDEN

Saya sebagai orang yang sangat awam, yang sangat tidak mengenal akan hal ini, berusaha memnyikapi apa itu Taman Eden, dengan sebuai visualisasi dalam pemikiran, yaitu: Sebuah Taman ataupun daratan yang luas, yang mana banyak sekali tumbuhan-tumbuhan berbuah dan tidak, berbiji dan tidak yang menghiasinya. Tumbuhan tersebut sebagai penyokong kehidupan di dalamnya, untuk kehidupan hewan beraneka ragam dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi manusia mula-mula. Namun itu dari definisi pribadi saya.

Taman Eden atau Taman Firdaus atau Jannah Firdaus atau Surga Kecil atau Surga di Bumi, merupakan suatu lokasi yang patut untuk dikunjungi (bilamana lokasi itu masih ada saat ini), oleh karena apa? Tentunya keasrian lingkungan, kenyamanannya dan keramahan alamnya. Terlebih ditunjang dengan adanya hewan-hewan yang sangat jinak.

Jika saat ini lokasi tersebut masih ada. Kemungkinan UNESCO akan menetapkan Taman Eden sebagai “Tempat yang harus dikunjungi di Abad ini”. Pastinya dengan banyak alasan, oleh karena:
  1. Alamnya yang masih sangat bersih, udara yang sejuk, air yang jernih, keseimbangan alam yang masih sangat terjaga.
  2. Keanekaragaman hayati, baik tumbuh-tumbuhan ataupun hewan-hewannya.
  3. Iklim ditaman tersebut yang dipercayai merupakan iklim tropis, yang sangat menunjang bagi kehidupan di dalamnya.
Dari ketiga poin diatas, dapat kita bayangkan sebuah taman yang sangat INDAH dengan Pesona keseimbangan alam yang ada di dalamnya. Sehingga sangat cocok sebagai tempat hidup bagi manusia mula-mula. Bukankah sangat baik bukan?

Namun juga, sangat misterius?
Mengapa demikian?
Mari kita berfikir bersama, akan keindahan alam dan keasriannya.

Mungkinkah hal tersebut bisa terjadi? Dimasa-masa umur bumi yang tergolong masih sangat baru (bumi masih muda). Yang mana kita ketahui bumi masih sangat labil, bumi belum bersahabat baik dengan kehidupan di dalamnya.

Sungguh suatu tempat yang sangat misterius bukan? Mungkinkah Taman Eden berada di Bumi, atau bagaimana semestinya? 



LOKASI TAMAN EDEN

Presepsi dunia mengarah pada suatu Negara di Timur Tengah, yaitu Iran. Sebagai lokasi yang dipercayai, merupakan tempat keberadaan Taman Eden. Oleh karena adanya sungai yang mengalir di daerah tersebut, yang juga disebut dalam naskah kuno. Sungai yang dimaksudkan adalah sungai Eufrat. Sungai Eufrat adalah salah satu sungai, dari ketiga lainnya yang mengelilingi Taman Eden. Namun entah mengapa sungai Tigris, Pison, dan Gihon, seaakan lenyap ataupun tidak berhasil diketemukan bekas-bekasnya. seraca Ilmiah, hal itu terjadi akibat adanya aktifitas bumi bertahun-tahun, yang kemudian melenyapkan tiga sungai sebagai kunci terungkapnya lokasi Taman Eden.

Beda pendapat, selalu ada!

Berseberangan dengan kajian Teologis dari tapsiran Naskah Kuno, bahwa beberapa orang, yang menamai dirinya kaum skeptis, berusaha menyanggah argument suci yang didengung-dengungkan selama berabad-abad. Namun, apa yang mereka lakukan, belumlah cukup bukti. Masih merupakan hipotesa-hipotesa yang… ya… tanpa dasar yang kuat, bahkan muncul dari suatu konsep pemikiran belaka.

Memang adanya perbedaan ini, menjadikan informasi dapat diuji, dan menjadikan informasinya menjadi semakin baik dan OTENTIK. 

Begitupula dengan lokasi keberadaan Taman Maha Indah ini. Jika kita mengacu pada keadaan umur bumi yang disebutkan diatas. Mustahil tercipta adanya Taman Maha Indah di salah satu dataran di Bumi.

Mengapa demikian?
  1. Bumi belum stabil benar, masih sangat sering terjadi aktivitas Vulkanik maupun Tektonik, gempa masih sering terjadi, dan mengancam kehidupan di dalamnya.
  2. Atmosfer bumi belumlah baik benar, masih banyak ditemukan komposisi zat-zat yang membahayakan bagi kehidupan di dalamnya.
  3. Air di bumi belum juga baik, masih banyak kandungan zat-zat racun di dalamnya.
  4. Bumi muda masih belum stabil dalam orbital planetnya, bahkan system tata surya belum stabil benar. Sehingga masih memungkinkan dan bahkan sering adanya aktifitas kosmik yang terjadi, seperti hujan meteor, radiasi matahari, dan radiasi dari benda-benda cosmik lainnya.
Dari fakta tersebut, kita ketemukan kemustahilan adanya suatu taman super indah, super nyaman, dan super aman.

Lalu!!!? Taman Eden?? Bagaimana dengan pemikiran ini? Jika demikian adanya, apakah mungkin Taman Eden hanyalah isapan jempol belaka, dan hanyalah kisah dongeng turun-temurun, yang tidaklah pernah ada? Atau jangan-jangan taman eden hanyalah kisah mitologis yang sarat akan kisah metafora, untuk memberikan kenyamanan semu akan keterbatasan pola pikir manusia?


STOOOOPPPPP !!! berhenti sebentar….


Bukan demikian yang JHONNA STUDIO harapkan dari postingan ini.

Jhonna akan sedikit memberikan warna, menjebatani antara kepercayaan dan pengetahuan. Selebihnya postingan ini hanyalah suatu pemikiran yang penuh dengan hipotesa bercampur khayalan...hahahha 


SALAM KENAL : TEORI TAMAM OBSERVATORIUM
Saya tidak pernah meyakini adanya hal Bodoh ini, Teori Bodoh ini, dan membuat diriku tergabung dalam diskusi panjang Orang-Orang Bodoh (OOB). Teori ini secara tidak sengaja tercipta, saat kami ngobrol-ngobrol santai di salah satu warung “Burjo-Molen (Bubur Kacang Hijau yang juga jual kue Molen)” di belakang Kampus II kami. Diawali dari dikusi gila, dan berakhir pada kegilaan selanjutnya. Dan diskusi inipun membuahkan sebuah Teori, mari kita baca bersama.

Menanggapi bilamana Taman Eden bukan berlokasi di Bumi?

Saya kurang sependapat dengan hal itu, karena apa? Karena naskah kuno sengaja ditulis, sengaja dibuat dengan suatu dasar yang kuat. Berdasarkan “transfer knowledge” atau pewarisan pengetahuan dari leluhur secara turun temurun kepada penerus-penerusnya. Sehingga sang leluhur, secara bijaksana akan menurunkan suatu informasi yang baik, yang otentik, dan yang benar, kepada penerusnya.

Saya menganggap bahwa: Tidaklah mungkin seorang Ayah membohongi Anak-Anak-Nya. Yang kemudian dengan percaya diri menyimpilkan, bahwa naskah kuno boleh dijadikan acuan untuk diuji.


TAMAN EDEN DI BUMI, NAMUN BUKAN KONDISINYA

Memahami keadaan bumi muda yang masih KACAU BALAU, sepertinya sangatlah tidak mungkin terbentuk adanya TAMAN YANG MAHA INDAH. Kondisi bumi yang belum stabil, dan diperlukan jutaan tahun untuk menstabilkannya, maka mustahil EDEN dapat terbentuk dengan lingkungan bumi yang belum mendukung.

Atmosfer bumi, sangat beracun…
Samudera, laut, danau, sungai di bumi, juga demikian beracun…

Lapisan batuan, tanah di bumi belum setabil, dan juga belum kaya akan unsur hara penunjang kehidupan…

Aktifitas radiasi matahari sebagai satu-satunya bintang yang menyinari tata surya, tempat bumi muda berada, masih sangat ganas dan sering melontarkan material radiasi kepada planet-planet muda dalam tata surya tersebut.

Dengan demikian, untuk dapat terbentuk suatu hamparan taman yang indah, asri dan menunjang segala yang hidup di dalamnya, maka perlu adanya suatu PERLINDUNGAN, adanya suatu TABIR yang menaungi kehidupan dalam taman tersebut. Setuju?

Jika demikian, memang harus demikian adanya. Karena sangatlah tidak mungkin untuk tercipta taman yang indah dalam lingkungan yang BURUK, tanpa adanya tabir yang melindunginya.

Tabir pelindung, kita asumsikan sebaga sebuah KUBAH yang menaungi keanekaragaman hayati di dalam taman tersebut. Tidak seperti kubah-kubah pada umumnya. Kubah yang menaungi EDEN saat itu, kemungkinan terbesar, terbentuk dari materi yang kuat, tahan akan adanya reaksi dari luar ataupun dari dalam dan juga bersifat sangat melindungi.  Dengan tujuan, untuk melindungi pioner kehidupan di dalamnya.

Apa buktinya, Kubah Pelindung dan Taman Observatorium itu ada?

1. Taman Eden Tidak Mengenal Waktu Malam

tidak terpaut dalam zona waktu. Hal ini bisa terjadi, hanya bila EDEN berada pada sebuah kondisi tidak alamiah, artinya: Eden sengaja diciptakan dalam kondisi special, yang sangat terlindungi, dan hanya ada dalam kondisi yang baik. Tumbuhan sebagai produsen, pencetak makanan bagi konsumennya, sangat membutuhkan sinar sebagai saranan proses fotosintesis dengan zat sisa yang dihasilkan yaitu oksigen, untuk bernafas bagi hewan dan manusia. Dan sebaliknya ketika malam hari tiba, tumbuhan akan menggunakan oksigen sebagai energi memproses air dan mineral menjadi karbohidrat, pada malam hari tumbuhan akan menjadi “musuh” bagi hewan dan tumbuhan. Dengan demikian, EDEN sengaja di atur untuk tidak menyediakan suasana malam hari, demi terciptanya keseimbangan tumbuhan, hewan dan manusia.

2. Taman Eden Tidak Mengenal Aneka Musim dan Iklim

Di dalam taman Eden, hanya dikenal adanya satu iklim, yaitu iklim tropis. Dan hanya mengenal satu musim, yaitu musim pertengahan. Musim pertengahan pada iklim tropis artinya: Eden tidak mengalami hujan dan tidak mengalami panas menyengat. Eden tidak mengalami salju, kekeringan, tidak mengalami musim gugur. Digambarkan, taman Eden hanya memiliki musim semi, dimana kelembapan udara sangat pas, kehangatan juga dalam kondisi yang pas dan sempurna sebagai penunjang hidup makhluk hidup di dalamnya.

Mengapa harus dibuat adanya, Taman Observatorium?
Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah, kehidupan yang ada di dalam taman tersebut, merupakan kehidupan manusia bumi pertama kali diuji coba dilakukan. Dan hasil daripada proses ini, akan mempunyai dampak yang sangat besar bagi perkembangan peradaban di Planet Bumi. 

Taman tersebut, melindungi sekaligus menjadikan manusia bumi beradaptasi terhadap keadaan lingkungan bumi. Jadi sebelum nantinya "dilepaskan" ke planet bumi secara alamiah, sebelumnya manusia bumi harus mengalami masa-masa adaptasi dan masa pelatihan di dalam taman tersebut. Sekaligus harus mengalami adanya ujian-ujian di dalamnya, serta adanya pembelajaran dan pengenalan tentang ilmu pengetahuan.

Eden merupakan perlindungan yang sangat aman, selain untuk menjaga manusia dari keadaan alam liar yang ganas di luar taman, di dalam taman tersebut manusia juga mendapatkan pedoman moral dan etika. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya ujian ketaatan, apakah manusia bumi ini taat atau tidak, saat dia dilarang untuk memakan salah satu buah dari tanaman yang bernama "Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat (Buah Khuldi)"

Nampaknya ujian ketaatan inilah yang membuat manusia bumi gagal dalam masa karantina. Sehingga sebelum waktunya tiba, manusia bumi sudah terlanjur gagal dan harus dikeluarkan dari dalam taman Eden menuju kepada kondisi planet Bumi yang liar.

Menurutku secara pribadi:
Jika manusia pertama planet bumi tidak gagal dalam menjalankan ujian ketaatan tersebut, mungkin pada masa sekarang ini kita masih bisa merasakan kenyamanan di taman eden. Dan lebih dari itu, pengetahuan yang kita dapatkan akan jauh lebih banyak daripada saat ini.

Ketika mereka gagal, secara sepihak diputuskan bahwa adam dan juga hawa harus keluar dari taman eden. Dan keberadaan taman tersebut tidak lagi dapat dijangkau oleh manusia. Dalam presepsi saya, bisa jadi saat itu, taman observasi tersebut terangkat ke langit dengan roket pendorong yang mampu mengangkat beberapa hektar luas taman, beserta isi dan kubah pelindungnya terangkat menuju ke langit. Ketika kejadian tersebut kubayangkan, bisa jadi kala itu terdengar dentuman yang dahsyat, disertai pancaran cahaya yang berasal dari roket pendorong. Jangan-jangan yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus dikarenakan kejadian terangkatnya taman Eden dari Bumi.

Taman Eden merupakan bukti, adanya Ras Cerdas yang mempunyai tujuan mulia untuk dapat menjadikan planet bumi memiliki Ras Utama (Prime) guna mengelola planet bumi beserta isinya.

Namun sayang seribu sayang, kini Eden tinggal kenangan. Dan manusia bumi, yang adalah satu-satunya makhluk cerdas berakal budi, tidak lagi dapat menemukan bahkan memasuki taman indah alias Taman Observasi tersebut.

Akan kah kelak, ketika manusia bumi hendak membuat suatu koloni baru di sebuah planet baru, juga akan meniru konsep Taman Eden? Dan mengirimkan manusia bumi untuk tinggal beradaptasi sementara di sebuah taman artifisial yang ditempatkan di planet baru?! Sembari menunggu kesiapan planet baru tersebut untuk dapat ditinggali.

Atau pada saatnya kelak, dimana manusia bumi sudah mahir dan berteknologi super canggih, dalam merekayasa genetik, guna menciptakan makhluk super cerdas yang kemudian dikirim ke suatu planet tak berpenghuni beserta taman artificial, bertajuk Taman Eden Generasi Kedua?!

Kemungkinan tersebut pasti akan terwujud. Saat ini NASA sedang merencanakan Mars Terraforming, yang mana akan mengubah Planet Mars untuk dapat dijadikan sebagai Bumi Kedua. Mars akan diubah sebagai kembangan, pelebaran sayap bagi Ras Cerdas yang berasal dari Bumi. Kapan program tersebut akan dilakukan? Kita tunggu saja tanggal mainnya. Namun ketika saat itu tiba, perlu kita ingat, bahwa kondisi bumi tidak lagi sedemikian primitif seperti sekarang ini.

__Salam Keseimbangan antar Ciptaan

No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatian ^^

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buat Sobat-Jhonna, pembaca setia blog saya:
Terima kasih atas kesetiaannya membaca ataupun membagikan Informasi yang Jhonna sajikan. Alangkah bahagianya, jika Sobat tidak berkeberatan untuk MENCANTUMKAN alamat blog jhonnastudio.blogspot.com, saat sobat meng-copy dan mem-pastenya dan kemudian Sobat MEMBAGIKANNYA pada forum lainnya...

Salam Hangat...
Salam Keseimbangan Antar Ciptaan...
by: JhonnaStudio
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------