Sunday, October 26, 2014

Apa saja yang ada di tangan TUHAN?



"Hidup, mati, kaya, miskin, sakit, sehat, itu semua sudah ada yang mengaturnya..."
setiap orang ketika berpasrah diri akan menjawab dengan kalimat seperti disebutkan diatas, namun apakah hal itu benar?
Jika sudah ada yang mengatur, hidup-mati, kaya-miskin, sehat-sakit, maka standart apa yang digunakan untuk mengatur ini semua? apakah adil ketika si-A diberikan kekayaan, sedangkan si-B diberikan kemiskinan dalam hidupnya. Apakah bijaksana jika si-C diberikan kemuliaan, namun si-D diberikan kesengsaraan dan permasalahan yang pelik dalam kehidupannya?? dimana letak usaha dan prestasi?? jika segala sesuatu TELAH DIATUR!!! dan kita, manusia tinggal menjalankan peran, yang sesungguhnya TIDAK KITA INGINKAN, untuk DILAKUKAN??



DETERMINISME menjadi bagian dalam KEHIDUPAN?
Hidup manusia sudah ditentukan??
Hidup manusia sudah ada yang mengatur??
Benarkah??

Benarkah hal yang demikian itu!?

Ada anak yang terlahir JAHAT, ada pula anak yang terlahir SOPAN
ada anak yang terlahir PEMBUNUH, ada pula anak yang terlahir sebagai KORBAN PELECEHAN?
Begitukah hukum KEADILAN di Dunia?, jika iya itu benar, adakah kesempatan kita manusia untuk memilih "peran" sebelum dilahirkan? jika ada waktu itu, kapan tepatnya?
berikan kami pengetahuan, agar kami bisa menentukan "peran" yang baik untuk hidup masing-masing.

Itukah yang disebut keadilan? jika "peran" manusia telah ditentukan sejak semulanya, dan pilihan-pilihan hidup manusia telah ditentukan garis "sekenarionya", bahkan waktu, tempat, posisi kematian seseorang sudah di jadwalkan dan sudah di tentukan sebelumnya.

Saya kira, bukan begitu caranya !!!
Dan bukan seperti itu aturannya...

Jikalau seperti itu yang seharusnya terjadi? maka itu bukanlah KEADILAN !!!


Adalah seorang yang merasa diri BIJAK, berjalan berkeliling lingkungan sekitar rumahnya,
Dia melihat sepasang suami istri bertengkar hebat, sang suami menampar istri itu, dan dengan tunggang langgang ketakutan, sang istri menemui si-BIJAK dan berkata: "BIJAK apakah ini sudah menjadi suratan hidupku, mempunyai suami yang selalu mengganggapku salah, dan aku tidak pernah benar dimatanya".

Oleh karena BIJAK, senantiasa dipenuhi dengan kebijaksanaan, dia menjawab: "Tenanglah wahai ibu, segala sesuatu sudah ditetapkan, berpasrah diri dan terimalah dengan keikhlasan". Setelah berkata demikian, BIJAK melanjutkan perjalanannya, diujung jalan BIJAK melihat seorang pengemis dengan kondisi fisik yang memprihatinkan, yang harus menggunakan tongkat guna menyangga tubuhnya untuk tetap stabil berdiri. Kecelakaan lima tahun yang lalu telah merenggut sebelah kakinya, anak dan keluarganya telah tiada oleh karena tidak cukup dana untuk pengobatan dari sakit demam berdarah yang di derita mereka. Kini si pengemis tinggal sebatang kara, hanya belas kasihan lah tempat dia menggantungkan hidup.

BIJAK melintas dan memberikan beberapa lembar uang di dalam topi pengemis, yang digeletakkan di jalan. Si Pengemis itu merasa haru, dan berujar: "Wahai orang yang dermawan, terima kasih atas pemberianmu yang sangat berarti bagiku". BIJAK tersenyum penuh dengan kebijaksanaan, karena dirinya telah membantu pengemis tua itu. Pengemis itu memberanikan diri menyambung pembicaraan: "Kenapa saya harus menanggung hidup seperti ini? Apakah dosa dan salah saya?"

BIJAK terduduk dihadapan pengemis tua itu, sambil tangannya menepuk bahu pengemis itu dan mencoba menguatkannya: "Pak tua, hidup ini harus dilalui, tugas kita hanyalah melakonkan dari lakon yang telah disuratkan, maka dari itu, kita harus ikhlas menjalankan sesuai dengan lakon kita masing-masing"

Setelah berkata demikian, BIJAK merasa sangat bijaksana, dan berjalan dengan penuh kedamaian, oleh sebab telah "menolong" orang yang membutuhkan pertolongan.

adakah ORANG BUTA dapat dituntun berjalan oleh ORANG BUTA yang lain?
apakah si BUTA dapat mengerti jalan, ketika dituntun oleh si BUTA yang lain?
Kedua BUTA tersebut, tidak akan mengerti jalan, mereka hanya akan terjatuh pada lubang yang sama.

Sama halnya dengan si BUTA, kisah BIJAK diatas, ibarat orang buta yang mencoba menuntun orang buta yang lain. Bukannya memberikan petunjuk malahan keduanya akan masuk kedalam lubang.



Hidup Manusia, bukanlah sesuatu KETETAPAN, melainkan PILIHAN.
Satu hal yang merupakan ketetapan dalam kehidupan, adalah KEMATIAN, semua yang hidup pasti akan MATI. Selain kematian tidak ada yang tetap di dunia ini.
apakah kelahiran merupakan ketetapan? Belum tentu !
Siapa tahu ketika masa mengandung, terjadi sesuatu hal pada rahim sang bunda, sehingga kelahiran gagal untuk diselamatkan. Sehingga hanya satu yang merupakan ketetapan dalam kehidupan, yaitu KEMATIAN.

Kehidupan manusia, bukanlah KETETAPAN, namun PILIHAN !
Manusia diberikan banyak sekali PILIHAN dalam Hidup, tentunya pilihan-pilihan yang tidak bertentangan dengan hukum alam.
Pilihan itu dimulai sejak manusia kecil, bernafas:
Orang tua boleh memilih, mau membesarkan buah hatinya atau menitipkannya pada panti asuhan.
Orang tua boleh memilih, mau menyekolahkan anaknya hingga jenjang perkuliahan ataupun tidak.
Seorang anak boleh memilih mau belajar dengan giat agar pandai, atau asal-asalan dalam belajar sehingga hasilnya juga asal-asalan.
Seorang anak boleh memilih berteman dengan baik, atau mempunyai teman yang urakan dan bermoral bejat.
Seorang anak boleh memilih mempunyai pacar yang baik dan sopan, atau pacar yang berlaku sesukannya
Seseorang boleh memilih, karir kantoran atau berwiraswasta
Seseorang boleh memilih, kerja giat untuk memenuhi kebutuhan, atau hidup cukup dan sederhana
Seorang tua boleh memilih, hidup sehat oleh karena pola hidupnya dimasa mudanya, atau sakit-sakitan dimasa tuanya karena pola hidupnya dimasa muda yang jelek.
Seorang tua boleh memilih, dicintai anak cucunya, atau dicampakkan keluarganya dan tinggal di panti jompo.

Hidup itu pilihan, ketika kita tepat memilih maka kita MEMUJI TUHAN. Hahahaha,,,
namun,
tidak sedikit dari kita, ketika pilihan hidup kita salah, lantas kita MENGHUJAT TUHAN !!!
hujatan tersebut, terkadang tidak sadar kita katakan, namun sering kita lakukan.

hujatan tersebut sudah menjadi tradisi dalam kita bertutur:
-Mungkin ini semua kehendak Tuhan
-Mungkin ini cobaan dari Tuhan
-Mungkin ini semua sudah suratan takdir

Sadarkah kita? Pernah berkata demikian tadi?
Tuhan tidak pernah menghendaki sesuatu yang buruk terjadi kepada setiap ciptaanNya, karena segala hal yang Tuhan ciptakan adalah baik adanya, dan diberkati agar dapat mengupayakan kebaikannya masing-masing. Segala sesuatu Tuhan telah sediakan untuk sepenuhnya kemakmuran ciptaanNya, tanpa terkecuali.
Segala seuatu Tuhan telah sediakan, tanpa kita memintanya-pun Tuhan telah menyediakannya lebih dahulu. Kurang baikkah Tuhan?

Tuhan telah menjadikan segala sesuatu BAIK adanya, tidak bercacat dan bercela di hadapanNya. segala hal telah diberkati dan baik. Hal itu terjadi atas ijin Tuhan, dan berjalan sesuai dengan ketentuan kebaikan dari Tuhan. Tinggal ciptaan mau apa tidak mengambil kesempatan yang baik, dari peluang-peluang hidup yang ada. Tuhan tidak pernah meng-intervensi, bukan karena tidak mampu, melainkan Tuhan memberikan hak atas kehendak bebas (freewill)** yang ciptaanNya ingin lakukan.
**Kehendak bebas bukan berarti ciptaan dapat berlaku sewenang-wenang, kehendak bebas adalah suatu hak yang sangat unik, untuk kelangsungan hidup setiap ciptaan. Sebebas-bebasnya KEHENDAK BEBAS yang dimiliki, tetap terbatas dalam zona CIPTAAN

Peluang hidup setiap ciptaan telah dibangun, berdasarkan hukum alam, yang sangat alami menyokong kehidupan setiap makhluk.

Hidup setiap ciptaan adakalanya mengalami pasang dan surut. Pasang dan surut dalam kehidupan, merupakan nasib yang merupakan bagian dari hidup itu sendiri. Ketika hidup dihadapkan dengan ketidaknyamanan, bahkan keburukan maka bisa dikatakan sedang mengalami nasib buruk dan sebaliknya, nasib baik bila kehidupan senantiasa pada kebahagiaan dan dilingkupi berkah kegembiraan dan keuntungan.

Nasib manusia bukanlah takdir
Nasib sangat berbeda dengan takdir. Takdir manusia hanyalah hidup atau mati. Namun nasib adalah akibat dari pilihan yang telah dipilih. Baik atau buruk akibat tersebut, semua tergantung daripada pilihan kita.

bahkan alam semesta raya yang tanpa batas, dimana kita tinggal di salah satu planet dalam tata surya "matahari", juga mengalami nasibnya sendiri. Baik itu nasib baik ataupun nasib buruk. Ketika takdir memberikan jalan bagi sebuah bintang, takdir baginya untuk mati dan meledak sebagai super-nova sudah terikat dalam kelahirannya, dan tak dapat dipisahkan. Sang bintang muda hanya dapat memilih untuk tetap stabil dalam kondisinya. Atau tetap labil dengan reaksi fusi di dalam intinya.

masuk lebih dalam lagi, nasib bagi sebuah planet, yang mana dia bisa memilih sebagai planet yang dapat ditinggali atau sebagai planet tak berpenghuni. Itu semua kembali dalam bagaimana menjalani nasib dalam rentang waktu lahir dan matinya sebuah materi.

Pilihan adalah cara sebuah materi baik itu berjiwa ataupun tidak, baik itu berakal ataupun tidak untuk menjalankan kehidupannya.

Kita harus pandai dalam membedakan apa kehendak takdir dan apa itu usaha untuk merubah nasib.
manusia atau ras homo sapiens, atau makhluk superior di planet bumi, atau ras prime (utama) di bumi ini, melalui fase berjuta-juta tahun tahap evolusi telah membuktikan menjadi satu-satunya makhluk cerdas berintelektual, bermoral, beretika, dan berperadaban. Itu semua bisa terjadi dan bertahan sampai saat ini, oleh karena berhasil membentuk nasib baik dalam sepanjang peradaban kehidupannya.

Sekarang kita hidup ditengah arus dunia yang berkutat pada teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin canggih kehidupan manusia di abad 21 ini. Sehingga kita tidak lagi tetap hidup dalam Zaman Mitologi yang malahan meninabobokan kita dengan rasa nyaman semu, lantaran ketidakberhasilan kita dalam mengungkap kegundahan pemikiran kita. Hidup manusia adalah pilihan, dan nasib manusia patut untuk diperjuangkan.

Jodoh, Kesehatan, Kekayaan, Kesuksesan, adalah nasib baik yang patut untuk kita upayakan, dan kesemuanya itu ada di tangan kita. Maukah kita mengupayakannya?

Jodoh
Tidak ada jodoh yang datang sendiri, menghampiri kita. Oleh karenanya, kita perlu mencari yang terbaik diantara yang baik, untuk mendapatkan Jodoh sesuai dengan harapan kita.

"Jika kita hendak mencari ikan, carilah di sungai. Bukan di padang gurun, karena di padang Gurun, hanya ada ular beludak"

Jodoh yang baik, akan disandingkan dengan orang yang baik juga, itulah yang namanya Keadilan Tuhan. Jika fisik kita kurang menarik untuk orang lain, maka binalah diri. Jika tutur kata kita kurang enak di dengar oleh lawan bicara kita, maka binalah diri. Membina diri sedini mungkin, akan membawa kita ke arah nasih yang lebih baik.

Kekayaan
Tidak ada kekayaan yang datang sendiri dari langit. Sebanyak apapun kita meminta dalam doa, tanpa ada usaha dan keyakinan, mustahil kita akan mendapatkan. Kekayaan ditentukan dari skill dan kemampuan kita, oleh karenanya sedini mungkin kita diajak untuk hidup taat pada aturan, dan dibekali dengan pengetahuan, yang berguna untuk melancarkan nasib baik kita ke arah pekerjaan yang menghasilkan kekayaan dan kesuksesan.

Kesehatan
Pola hidup masa muda kita yang buruk, tidak akan mungkin membawa kita dalam kondisi tubuh yang fit dan prima. Pastilah akan banyak penyakit yang akan kita tuai di masa tua kita. Merokok, minum minuman beralkohol, makan makanan berlemak, akan mempengaruhi daya tahan dan kesehatan kita tentunya.

Jika kita meyakini, bahwa hidup adalah pilihan, maka pilihlah pilihan yang benar. Sehatkan diri kita, Raihlah kesuksesan, dan hiduplah bahagia dengan jodoh yang kita harapkan.

Tidak hanya itu saja....
Hiduplah bahagia, karena bahagia adalah pilihan. Jadi, apa saja yang ada di tangan Tuhan?

Tuhan memberkati dan memberikan segala fasilitas kehidupan untuk dapat kita gunakan. Namun sayangnya kita menutup mata, dan tidak mau mengupayakan nasib baik, untuk kehidupan kita. Pepatah ini mungkin terdengar kuno, namun saya ajak pembaca untuk sedikit mengingat kembali:

"Bersih pangkal Sehat"
"Rajin pangkal Pandai"
"Hemat pangkal Kaya"

Nampaknya ini semua sepele, namun sesuatu yang sepele inilah, yang akan membuat hidup kita menjadi lebih berbahagia, oleh karena di masa tua kita, kita akan memetik buah yang baik, yang telah kita tanam di masa muda kita. Tuhan senantiasa memberi berkat, dan marilah kita memilih pilihan hidup yang baik.

Jadi, untuk kita yang saat ini sedang dalam keterpurukan. Janganlah sedih hatimu, diluar sana masih ada yang jauh lebih terpuruk daripada kita. Bangunlah, tetap semangat untuk mebangun nasib baik, dan meraih kesuksesan. Tuhan yang MAHA MENYEDIAKAN akan senantiasa memberikan peluang-peluang yang baik untuk dapat kita lakukan guna membangun kesejahteraan hidup kita.

selalu ada harapan bagi kita yang tetap terus berharap.
selalu ada kesempatan bagi kita yang tetap terus berusaha.
selalu ada keberuntungan bagi kita yang tetapa terus berjuang.

posting kali ini akan saya tutup dengan lirik lagu karya Ahmad Dhanny:
"Kemenangan adalah milik, orang-orang yang berdoa dan berjuang"

SALAM KESEIMBANGAN ANTAR CIPTAAN


No comments:

Post a Comment

Mohon Perhatian ^^

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buat Sobat-Jhonna, pembaca setia blog saya:
Terima kasih atas kesetiaannya membaca ataupun membagikan Informasi yang Jhonna sajikan. Alangkah bahagianya, jika Sobat tidak berkeberatan untuk MENCANTUMKAN alamat blog jhonnastudio.blogspot.com, saat sobat meng-copy dan mem-pastenya dan kemudian Sobat MEMBAGIKANNYA pada forum lainnya...

Salam Hangat...
Salam Keseimbangan Antar Ciptaan...
by: JhonnaStudio
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------